Saturday, November 22, 2014

Kepada Hujan

Kepada hujan,
Yang datang tuk mengingatkan pada semua hal.
Bahwa yang hidup akan berakhir dengan ketiadaan.
Bahwa disini kita menanti tanpa sebuah kepastian.
Bahwa waktu yang terus berputar, perlahan akan memudar dan melayang.

Dan rintik air yang terus mengalir
Perlahan memunculkan kenangan tentang nyawa dan arti

Dan waktu berjalan, beralun dalam nada.
Menanti kisah baru dalam naungan bulan desember.
Saat kau datang dan perlahan menghilang.
Saat harapan yang diperjuangkan mati-matian entah kemana kini arahnya.

Dan hujan,
Datanglah, terus datanglah,
Hingga perlahan aku tenggelam dalam diam.
Tenggelam dalam masa dan waktu yang telah lalu.
Tenggelam, terus tenggelam, begitu dalam.

Namun kan muncul kembali.
Entah sebagai apa.

Kepergian

Perasaan itu datang lagi.
Keadaaan yang pernah aku alami, yang membuatku berfikir dan berharap agar aku tidak bertahan lama pada dunia yang semakin memuakkan ini, perlahan mulai datang. Angka 17 yang biasanya penuh kebahagiaan, perlahan mulai mencekam. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, aku biarkan saja semuanya berjalan, berputar. Aku hanya ingin mengikuti skenario kehidupan yang mainstream ini.

Perlahan namun pasti, angka itu mulai berganti. Biarkan saja, aku tetap tidak peduli. Aku hanya merasa seperti benda mati yang dipaksa untuk menjalani kehidupan yang tiada akhir. Aku tetap terdiam dalam sepi. Memasang muka seperti tidak ada masalah kecil yang megganjal hati.

 Jika memang semua harus berlalu, biarkan saja berlalu. Jika memang semua memaksaku untuk berada disitu, aku akan berada disitu walau aku tidak pernah sekalipun berfikir tuk mengharap sesuatu. Apalah arti kata aku jika aku tak mau mengikuti jalan kebusukan hidup ini. Semua munafik, semua kejam. Namun sayang, semua sudah tertanam.

Biarkan saja aku berlalu, tanpa pernah kalian amati dan perhatikan. Karena di ujung jalan nanti, mungkin kalian akan berbahagia, tertawa terbahak tanpa makna. 
Dan tanpa kalian sadari, mungkin aku telah pergi dan menghilang, mengikuti jejak bintang yang sebelumnya hanya bisa menjadi saksi atas semua yang aku alami. 

Good Bye, M

Good bye, M.
Thanks for coming up into my life.
I think 2 weeks is enough.
Thanks for filling my heart.
Thanks for the jokes, for late conversation, for keep waking me up till the morning comes.
Thanks for giving me spirit when I about desperate with every suck tasks.

The thing that makes me sad is when I realize that we can't be together.
Sorry about my promise.
I should leave.
Sorry.

Sunday, July 6, 2014

Tugas Esai Bahasa Indonesia

TUGAS BAHASA INDONESIA


PERANCANGAN APLIKASI  KESEHATAN MATA
UNTUK DIAGNOSIS  MIOPIA, HIPERMETROPIA, ASTIGMATISME  DAN COLOR BLIND

 








Oleh:
Violentaria Gita Salina
081311733052



DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014





PERANCANGAN APLIKASI KESEHATAN MATA
UNTUK DIAGNOSIS MIOPI, HIPERMETROPI DAN COLOR BLIND

Mata adalah indria (inderauntuk melihat; indria (inderapenglihat (bahasa.cs.ui.ac.id, 2008). Mata merupakan panca indera manusia yang sangat esensial. Mata bekerja secara otomatis dengan proses yang cepat  untuk merefleksikan serta memberi persepsi visual apa yang ada lingkungan kita dengan menangkap tingkat intensitas cahaya yang kemudian diubah menjadi sinyal listrik dan dikirim ke otak.  Banyak hal secara normal dan wajar dapat dilakukan apabila mata kita dalam kondisi sehat. Karena itu, menjaga kesehatan mata wajib dilakukan agar aktivitas hidup tidak terganggu.
Untuk menunjang kesehatan, banyak orang melakukan berbagai macam pencegahan dengan pola hidup sehat. Namun tak banyak pula yang tetap memegang mindset[1] untuk “menikmati hidup” tanpa memikirkan efek jangka panjang yang akan mereka dapat dari pola hidup yang mereka jalani. Salah satu contohnya, banyak orang lebih nyaman menonton tv ataupun membaca dengan jarak dekat walaupun mereka telah mengetahui dampat negatif aktivitas tersebut terhadap kesehatan mata. Seiring dengan berjalannya waktu, tanpa mereka sadari tingkat kesehatan mata mereka menurun.
Di Indonesia terutama anak-anak remaja yang golongan ekonomi keluarganya menengah keatas mempunyai angka kejadian miopia yang semakin meningkat. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan miopia, salah satu faktor yang berpengaruh dalam perkembangan miopia adalah  nearwork[2]. Adanya kemajuan teknologi dan telekomunikasi, seperti televisi, komputer, video game, dan lain-lain, secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan aktivitas melihat dekat (Dewi dalam Sahat, 2006).
A refractive error is an eyesight problem. Refractive errors are a common reason for reduced level of eyesight (visual acuity) (Kenny, 2013).
Kelainan refraksi merupakan masalah penglihatan. Kelainan refraksi merupakan alasan umum terjadinya penurunan penglihatan (Kenny, 2013). Kelainan refraksi diantaranya yaitu myopia, hipermetropia dan astigmatisme.
Arianti (2013) menyatakan penyakit mata seperti miopia merupakan kelainan refraksi yang insidensinya di beberapa rumah sakit Indonesia berkisar antara 50% sampai 80,3%. Miopia adalah  jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan baik. Selain miopia, adapula Hipermetropia (hyperopia) atau ‘Far – sightedness’ adalah suatu kelainan refraksi daripada mata dimana sinar – sinar yang berjalan sejajar dengan sumbu mata tanpa akomodasi dibiaskan dibelakang retina, oleh karena itu bayangan yang dihasilkan kabur (psychologymania.com, 2014).  Serta astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferis (irisan bola), melainkan melengkung pada satu bidang dari bidang yang lain (berbentuk silinder) (fourseasonnews.com,2013). Ketiga penyakit tersebut merupakan penyakit mata yang umum dikenal masyarakat Indonesia.
Cara untuk mengetahui adanya penurunan pada kesehatan mata adalah dengan melakukan periksa mata. Namun kebanyakan orang akan memeriksakan matanya hanya apabila terdapat keluhan yang berarti. Padahal apabila kita memeriksakan mata secara teratur, kondisi-kondisi yang dapat berpotensi menjadi penyakit dapat diketahui lebih cepat dan pengobatan dapat dilakukan lebih dini. Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin, walaupun tidak mempunyai keluhan pada mata. Berdasarkan smec-grup.com (2014), berikut merupakan anjuran dari American Academy of Ophthalmology mengenai frekuensi pemeriksaan mata :
·         Di bawah 3 tahun        : setiap menemui dokter anak
·         Usia 3 – 19 tahun        : setiap 1 sampai 2 tahun sekali
·         Usia 20 – 29 tahun       : minimal 1 kali selama periode tersebut
·         Usia 30 – 39 tahun      : minimal 2 kali selama periode tersebut
·         Usia 40 – 64 tahun       : setiap 2 sampai 4 tahun sekali
·         Di atas 65 tahun          : setiap 1 sampai 2 tahun sekali
Namun karena alasan sibuk, banyak orang enggan menghabiskan waktu mereka pergi menuju rumah sakit untuk melakukan periksa mata. Selain karena alasan kesibukan, biaya juga sering dijadikan sebagai kendala untuk memeriksakan diri. Pada golongan menengah kebawah, mereka lebih menganggap remeh gejala yang tubuh mereka rasakan hingga akhirnya mereka terkejut ketika penyakit mereka sudah mencapai tahap parah. Padahal biaya pengobatan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan biaya pemeriksaan dokter. Menurut Djack (2011), orang lebih memilih untuk memeriksakan mata mereka di Optik yang belum terjamin kualitas hasil pemeriksaan dibandingkan dengan memeriksakan mata pada dokter spesialis mata karena kendala biaya. Padahal beberapa optic memalsukan data hasil pemeriksaan pasien untuk tujuan komersial, seperti walaupun mata dalam kondisi normal akan dikatakan minus agar kacamata di toko optik tersebut dapat terjual.
Berdasarkan alasan tersebut, penulis memperkenalkan “Perancangan Aplikasi Kesehatan Mata untuk Diagnosis Miopia, Hipermetropia, Astigmatisme dan Color Blind”. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat tidak ragu untuk melakukan cek kesehatan mata mereka sehingga angka penderita gangguan pada mata dapat berkurang.
Penulis memilih myopia, hipermetropia dan astigmatisme mengingat tiga kelainan refraksi yang paling sering dijumpai yaitu miopia, hipermetropia, dan astigmatisme (Dewi dalam WHO, 2011). Selain itu penulis juga menambahkan Color Blind atau buta warna karena pendeteksian Color Blind sejak dini akan berpengaruh besar terhadap karir seseorang di masa depan, mengingat Color Blind belum ada obatnya.
Pada tahap perancangan, alat yang dibutuhkan yaitu PC (Personal Computer), data huruf dengan variasi ukuran font yang telah disesuaikan dan garis maupun gambar dengan variasi bentuk dan warna. Kemudian dilakukan tahap kalibrasi, yaitu proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Kalibrasi dimaksudkan sebagai tindakan untuk menyesuaikan intensitas cahaya menggunakan lux meter serta menyesuaikan ukuran objek menggunakan ukuran perbandingan jarak pc terhadap pasien dengan jarak snellen chart[3]  terhadap pasien yang didapat melalui analisis perhitungan. Setelah kedua tahap dilaksanakan dengan baik, maka tahap pengujian dapat dilaksanakan.
Pada halaman awal dari aplikasi ini, pasien akan diminta untuk mengisi data diri mereka, antara lain : nama, tanggal lahir, alamat dan nomor yang dapat dihubungi. Pencatatan data pasien ini bertujuan sebagai rekap data apabila sewaktu-waktu pasien memiliki keperluan tertentu serta digunakan sebagai acuan perkembangan kesehatan mata pasien.
Halaman selanjutnya berisi hal-hal yang harus diperhatikan sebelum uji mata dilakukan, seperti penggunaan tingkat brightness (kecerahan) pada layar, memasukkan ukuran layar PC atau gadget pada kotak yang tersedia pada halaman ini untuk menyesuaikan ukuran font  serta jarak dari layar ke mata yang disarankan. Aturan digunakan agar didapat hasil akhir tes kesehatan mata yang akurat.
Pada halaman ketiga terdapat menu pilihan tes kesehatan mata, yaitu menu Miopia, Hipermetropia, Astigmatisme dan Color Blind. Pada setiap menunya, terdapat pertanyaan berupa pilihan ganda yang hasilnya mengarah pada tingkat kesehatan mata pasien.
Setelah melakukan tes pada halaman ketiga, hasil akhir tes akan muncul di halaman keempat disertai dengan penjelasan singkat tentang penyakit yang diderita dan cara penanganan yang disarankan seperti jenis lensa mata yang dianjurkan, pola hidup yang perlu dijaga, nutrisi makanan yang harus diperhatikan dan sebagainya.
Setelah aplikasi ini mendapat persetujuan dan dapat dijalankan oleh masyarakat dengan baik, diharapkan masyarakat tidak lagi khawatir untuk melakukan tes kesehatan mata. Apabila tes kesehatan mata dijalankan secara berkala, potensi adanya penyakit mata dapat diketahui sejak dini sehingga penanganan dapat segera diberikan. Jadi persentase masyarakat yang menderita penyakit mata akan menurun.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Astigmatisma. (online) (http://www.fourseasonnews.com/2013/02/astigmatisma.html diakses pada 06 Juli 2014 pukul 13.07 WIB)
Anonim. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (online) (http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php? diakses pada 06 Juli 2014 pukul 12.35 WIB)
Anonim. 2014. Kelainan Refraksi. (online) (http://www.psychologymania.com/2012/10/kelainan-refraksi.html diakses pada 06 Juli 2014 pukul 13.09 WIB)
Arianti, Melita Perty. 2013. Hubungan Antara Riwayat Miopia di Keluarga dan Lama Aktivitas Jarak Dekat dengan Miopia. Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjungpura.
Dewi, 2011. Pengetahuan Siswa Berkacamata tentang Kelainan Refraksi. Universitas Sumatera Utara.
Djack, Riawan. 2011. Periksa Mata ke Optik, Lebih Baik Jangan. (online) (http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/06/28/periksa-mata-ke-optik-lebih-baik-jangan-374902.html diakses pada 06 Juli 2014 pukul 12.18 WIB)
Kastam. 2010. Contoh Basic Alat Mata pada Klinik Mata. (online) (http://optikonline.info/2010/07/20/contoh-basic-alat-mata-pada-klinik-mata.html diakses pada 06 Juli 2014 pukul 12.15 WIB)
Kenny, Tim. 2013. Short Sight- Myopia. (online) (http://www.patient.co.uk/health/short-sight-myopia/ diakses pada 06 Juli 2014 pukul 13.00 WIB)

Saw, Seang-Mei. 2002. Near-Work Activity, Night-lights, and Myopia in the Singapore-China Study. Epidemiology and Biostatistic. Jama Ophthamology. Vol 120, No. 5.




[1] Mindset : pola pikir seseorang yang mendasari perilaku atau tindakannya sehari-hari.
[2] Nearwork : aktivitas jarak dekat.
[3] Snellen chart : alat sebagai parameter tentang tajam penglihatan pasien

Tuesday, June 24, 2014

Kenapa ngeBlog, Vi?



Sebenernya sih gue nggak terlalu suka nulis. Tapi entah kenapa kalau gue lagi marah, sedih, kecewa ataupun seneng, gue suka ngungkapin lewat tulisan. Mungkin karena gue orangnya nggak terlalu suka berbagi "perasaan" sama orang lain. Kalaupun berteman, gue lebih suka ngomongin pengalaman atau cerita sampai gila-gilaan bareng. Gue agak sedikit khawatir kalau cerita tentang "perasaan" yang gue hadepin. Gue cuma nggak mau kecewa aja.

Tulisan-tulisan gue pun lama-lama mulai numpuk. Kalo dipikir-pikir dari pada tulisan ini cuma buat gue sendiri, lebih baik gue bagi di blog ini. Lagian nggak banyak orang yang bakal tau tentang blog gue. Hehehe.

Oiya, gue orangnya nggak tentu banget. Mood gue aja dalam sehari bisa berubah drastis. Nggak salah kalo banyak temen gue suka bingung sama sikap gue. So,  jangan heran kalo isi blog gue rada geje dan ga jelas dengan bermacam-macam jenis kaya permen nano-nano.

Anyway, if you enjoy reading my blog just give me comment. Maybe we can start to be friends. :)
Thanks for visiting :)

Thursday, June 12, 2014

Gajelas : Semacam Trio Sapi


Sapi itu lucu, warna warni, telinganya kadang semacam mirip tanduk. Suaranya juga unik. Entah kenapa vio suka sapi. Semacam hewan gagah berkaki empat tapi tetep imut-imut. Difoto itu ada tiga sapi yang rebutan rumput. Itu foto diambil waktu vio ada di Bhakti Alam, katanya sih punya keluarganya Gerald. Sapinya udah lumayan besar, gak terlalu gemuk dan gak terlalu kurus. Tubuhnya ideal. Kalo di tivi adanya trio macan, mungkin ini semacam trio sapi. Mungkin kalau ada yang mau ngajari nyanyi sama ngedance sapi ini akan ngeksis bingits masuk koran masuk tivi. Oiya vio juga suka ngeliatin sapi makan soalnya cara ngunyahnya lucu. Mulut sapi bergerak kiri kanan, gak seperti manusia yang aturan makan aja ditentuin.

Sapi gak sepenuhnya sempurna, sapi juga pernah menyebalkan. Seperti bauk pup sapi yang "membahana" banget. Dulu pernah di deket jalan menuju rumah vio ada pup sapi gede banget, kayak kue ulang tahun coklat. Biasanya anak-anak kalo ngelihat pup sapi yang gede langsung ketawa. Entahlah, aneh aja ukurannya. Super kayak pup raksasa. Hehehe.

Betewe ini entri gak jelas banget. Cuma iseng aja nemu foto sapi ini terus pingin cerita ngawur aja. Gak papa lah ngisi waktu. Hehehe.
Thanks for reading, maaf ya entri rada aneh. :D

She's up !



Bermimpi - Berjuang - Kecewa
Hahaha berasa terbang mengudara, terus tida-tiba terhempas jatuh. Nggak papa lah, nggak ada salahnya juga mencoba. Setidaknya kita tahu rasanya terbang, dan tahu juga sakitnya jatuh. Daripada mereka yang tetap duduk terdiam di bawah, tertawa menyaksikan kita yang terus menerus tampak bodoh mencoba untuk terbang lagi.

Enam bulan itu bukan waktu yang singkat untuk memperbaiki sayap-sayap yang patah. Memperbaiki semangat dan kepercayaan. Kalau kita terus mencoba, nantinya kita bisa kembali melayang. Enam bulan juga bukan waktu yang singkat untuk mengebalkan telinga, mendengar ocehan dan celotehan mereka yang cukup menyayat hati. Enam bulanpun bukan waktu yang singkat untuk kembali percaya pada diri sendiri, yakin bahwa suatu kebahagiaan itu kita yang menentukan, bukan mereka.

Bangkit itu tidak mudah, tapi juga tidak susah. Setidaknya hargailah kemauan kecil dirimu yang mau bangkit. Bantu kemauanmu sendiri. Perlahan namun pasti kekuatan pasti datang. Dan saat kamu bangkit nanti, percayalah bahwa sesuatu yang hebat, besar, akan datang menyambutmu.

Wednesday, June 11, 2014

Biarkan Waktu yang Menjawab


Bukannya sedih melihat kebahagiaan dari pencapaian orang lain, hanya saja ada perasaan "kok aku begok banget nggak bisa seperti dia?" seringkali muncul tanpa diduga. Tidak bisa dipungkiri juga kalau ada perasaan iri yang membuat kita pingin banget mencapai apa yang orang lain capai.

Setiap manusia diciptakan dengan talenta yang berbeda, dengan segala kekurangan yang berbeda pula. Kita gak bisa menuntut diri kita untuk menjadi sempurna dalam berbagai hal. Fokus saja sama hal yang kita suka dan kita mampu, gak usah peduli apa kata orang lain tentang apa yang kita kerjakan. Selama kita melakukan hal yang kita anggap baik, teruskanlah. Toh entah itu kita melakukan hal baik ataupun buruk, pasti ada segelintir orang di sekitar kita yang setia berfikiran negatif terhadap apa yang kita lakukan,

Kalau kita melihat kesuksesan orang lain, yaudah ucapkan selamat. Gak usah terlalu sedih berlebihan. Mereka adalah mereka. Kita adalah kita. Ambil satu bidang dan sukses di dalamnya. Jadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi kita untuk maju, bukan penuntut kita untuk menutup kemampuan besar kita hanya untuk memenangkan ego bahwa kita mampu seperti mereka.

Orang lain mungkin hobi membandingkan kemampuan satu orang dengan orang lain. Biarkan saja mereka. Mereka tidak tahu apapun tentang perjuangan kita, jatuh bangun kita. Biarkan mereka berkomentar. Kita tidak perlu terus mencoba mencari alasan untuk menutup mulut dan menghentikan komentar mereka. Biarkan pencapaian kita di masa depan saja yang membuat mereka takjub bahwa orang yang sudah mereka rendahkan dapat bangkit dan berdiri tegar jauh di atas mereka.

Untuk sekarang, tetap berjuanglah. Seberapa berat bebannya, seberapa lelah kita, seberapa menyakitkannya omongan mereka, tetaplah berjuang. Bukankah kemenangan akan lebih terasa bermakna apabila kita melawan musuh hebat di medan perang yang berat?

Tuesday, April 15, 2014

Data Pengamatan Lokasi dan Waktu Sensasi Reseptor Pengecap

DATA HASIL PENGAMATAN



1.       Lokasi reseptor pengecap



2.       Variasi waktu sensasi

Lokasi
Manis
Asin
Asam
Pahit
Umami
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
Depan
0,69”
1,79”
1,40”
2,00”
0,93”
0,96”
2,65”
2,56”
2,64”
1,44”
Tepi Kanan
1,50”
2,00”
1,26”
2,15”
1,00”
1,29”
3,07”
1,83”
1,27”
2,90”
Tepi Kiri
1,38”
3,05”
1,38”
1,64”
1,80”
3,00”
3,48”
6,65”
1,37”
2,69”
Pangkal
1,79”
2,98”
1,35”
2,20”
1,38”
2,03”
1,18”
1,53”
2,10”
1,51”

Keterangan :
                1 = Orang coba laki-laki
                2 = Orang coba perempuan

Friday, April 11, 2014

Tempat yang Lalu


Masa kecil memang masa yang sulit untuk dilupakan. Masa dimana kita bebas berekspresi dan mengungkapkan apapun yang ingin kita ungkapkan tanpa ragu tan tanpa melalui banyak perhitungan. Masa yang isinya cuma seneng-seneng, bermain dan tidak memikirkan beban yang entah kenapa selalu menghantui masa saat dewasa nanti.

Salah satu tempat yang menjadi saksi bisu masa kecilku dulu adalah sumur depan rumah tetanggaku. Tempatnya kini berlumut dan mulai retak. Tapi sisa-sisa kenangan masa kecil dulu rasanya kembali tumbuh saat aku melihat sumur yang lumayan tua itu.

Mulai dari sembunyi-sembunyian, jual-jualan, bermain kelereng sampai kamipun dulu juga pernah mandi di sumur itu. Rasanya bebas, lepas kalau mengingat masa kecil dulu. Namun seperti banyak orang bilang, "you can't start the next chapter if you keep re-reading the last one". Kenangan memang tidak perlu dipikirkan secara mendalam. Waktu terus berputar yang seakan memaksa kita untuk menghadapi dunia global yang sudah acak-acakan, menjauh dari zona nyaman kita dan mulai menggunakan otak hampir tiada henti setiap harinya. Segalanya di vorsir, tapi inilah hidup. Cuma bisa menikmati segala fase hidup satu-demi-satu secara perlahan. Berusaha memanfaatkan tiap detik yang diberikan Tuhan, walau terkadang godaan dunia memang hebat dan tidak dapat dihindari.

Masa kecil harusnya menjadi cerminan bahwa dulu kita pernah menjadi insan yang polos tak berdosa, yang bebas, yang selalu tertawa dan tersenyum. Walau sudah dalam fase dewasa, sering kali kita butuh bertindak sepertihalnya anak kecil, agar kita tidak terlalu menjadi orang yang over, yang dapat memetamorfosiskan kita menjadi monster. Mulai dari tindakan simple, namun dapat merilekskan pikiran dan hati dari segala polusi dunia yang semakin pekat.

Wednesday, April 9, 2014

Jadi Lebih Baik Lagi, Yaa..


Ayo "dewasa" !! Belajar ngatur emosi, nyelesaiin masalah sendiri..

Kalau kamu baik, Allah akan ngasih yang "baik" juga, walaupun belum sekarang..
Toh semua butuh proses kan? :)

Kalau mau sukses ya belajar, kalau kamu milih males jangan berharap banyak untuk sukses..

Jadi kalau mau dapet yang baik-baik, lakuin yang baik-baik juga apapun yang terjadi.
Kalaupun banyak yang gak suka kamu ngelakuin hal baik, gak papa sabar aja..
Bukannya apapun yang kita lakukan, baik itu hal baik ataupun nggak, disamping ada yang suka juga pasti bakal ada yang nggak suka.
Tapi its ok, semua butuh waktu, mereka akan menyadarinya suatu saat nanti.

Gak usah peduliin temenmu yang selalu underestimate sama kamu, cuekin aja mereka yang fake friends.
Tinggalin juga mereka yang selalu weights you down, so that you can fly higher.

Percayalah, temanmu yang sebenarnya akan selalu mendukung dan siap membantu :)