Tuesday, April 15, 2014

Data Pengamatan Lokasi dan Waktu Sensasi Reseptor Pengecap

DATA HASIL PENGAMATAN



1.       Lokasi reseptor pengecap



2.       Variasi waktu sensasi

Lokasi
Manis
Asin
Asam
Pahit
Umami
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
Depan
0,69”
1,79”
1,40”
2,00”
0,93”
0,96”
2,65”
2,56”
2,64”
1,44”
Tepi Kanan
1,50”
2,00”
1,26”
2,15”
1,00”
1,29”
3,07”
1,83”
1,27”
2,90”
Tepi Kiri
1,38”
3,05”
1,38”
1,64”
1,80”
3,00”
3,48”
6,65”
1,37”
2,69”
Pangkal
1,79”
2,98”
1,35”
2,20”
1,38”
2,03”
1,18”
1,53”
2,10”
1,51”

Keterangan :
                1 = Orang coba laki-laki
                2 = Orang coba perempuan

Friday, April 11, 2014

Tempat yang Lalu


Masa kecil memang masa yang sulit untuk dilupakan. Masa dimana kita bebas berekspresi dan mengungkapkan apapun yang ingin kita ungkapkan tanpa ragu tan tanpa melalui banyak perhitungan. Masa yang isinya cuma seneng-seneng, bermain dan tidak memikirkan beban yang entah kenapa selalu menghantui masa saat dewasa nanti.

Salah satu tempat yang menjadi saksi bisu masa kecilku dulu adalah sumur depan rumah tetanggaku. Tempatnya kini berlumut dan mulai retak. Tapi sisa-sisa kenangan masa kecil dulu rasanya kembali tumbuh saat aku melihat sumur yang lumayan tua itu.

Mulai dari sembunyi-sembunyian, jual-jualan, bermain kelereng sampai kamipun dulu juga pernah mandi di sumur itu. Rasanya bebas, lepas kalau mengingat masa kecil dulu. Namun seperti banyak orang bilang, "you can't start the next chapter if you keep re-reading the last one". Kenangan memang tidak perlu dipikirkan secara mendalam. Waktu terus berputar yang seakan memaksa kita untuk menghadapi dunia global yang sudah acak-acakan, menjauh dari zona nyaman kita dan mulai menggunakan otak hampir tiada henti setiap harinya. Segalanya di vorsir, tapi inilah hidup. Cuma bisa menikmati segala fase hidup satu-demi-satu secara perlahan. Berusaha memanfaatkan tiap detik yang diberikan Tuhan, walau terkadang godaan dunia memang hebat dan tidak dapat dihindari.

Masa kecil harusnya menjadi cerminan bahwa dulu kita pernah menjadi insan yang polos tak berdosa, yang bebas, yang selalu tertawa dan tersenyum. Walau sudah dalam fase dewasa, sering kali kita butuh bertindak sepertihalnya anak kecil, agar kita tidak terlalu menjadi orang yang over, yang dapat memetamorfosiskan kita menjadi monster. Mulai dari tindakan simple, namun dapat merilekskan pikiran dan hati dari segala polusi dunia yang semakin pekat.

Wednesday, April 9, 2014

Jadi Lebih Baik Lagi, Yaa..


Ayo "dewasa" !! Belajar ngatur emosi, nyelesaiin masalah sendiri..

Kalau kamu baik, Allah akan ngasih yang "baik" juga, walaupun belum sekarang..
Toh semua butuh proses kan? :)

Kalau mau sukses ya belajar, kalau kamu milih males jangan berharap banyak untuk sukses..

Jadi kalau mau dapet yang baik-baik, lakuin yang baik-baik juga apapun yang terjadi.
Kalaupun banyak yang gak suka kamu ngelakuin hal baik, gak papa sabar aja..
Bukannya apapun yang kita lakukan, baik itu hal baik ataupun nggak, disamping ada yang suka juga pasti bakal ada yang nggak suka.
Tapi its ok, semua butuh waktu, mereka akan menyadarinya suatu saat nanti.

Gak usah peduliin temenmu yang selalu underestimate sama kamu, cuekin aja mereka yang fake friends.
Tinggalin juga mereka yang selalu weights you down, so that you can fly higher.

Percayalah, temanmu yang sebenarnya akan selalu mendukung dan siap membantu :)