Saturday, November 22, 2014

Kepada Hujan

Kepada hujan,
Yang datang tuk mengingatkan pada semua hal.
Bahwa yang hidup akan berakhir dengan ketiadaan.
Bahwa disini kita menanti tanpa sebuah kepastian.
Bahwa waktu yang terus berputar, perlahan akan memudar dan melayang.

Dan rintik air yang terus mengalir
Perlahan memunculkan kenangan tentang nyawa dan arti

Dan waktu berjalan, beralun dalam nada.
Menanti kisah baru dalam naungan bulan desember.
Saat kau datang dan perlahan menghilang.
Saat harapan yang diperjuangkan mati-matian entah kemana kini arahnya.

Dan hujan,
Datanglah, terus datanglah,
Hingga perlahan aku tenggelam dalam diam.
Tenggelam dalam masa dan waktu yang telah lalu.
Tenggelam, terus tenggelam, begitu dalam.

Namun kan muncul kembali.
Entah sebagai apa.

Kepergian

Perasaan itu datang lagi.
Keadaaan yang pernah aku alami, yang membuatku berfikir dan berharap agar aku tidak bertahan lama pada dunia yang semakin memuakkan ini, perlahan mulai datang. Angka 17 yang biasanya penuh kebahagiaan, perlahan mulai mencekam. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, aku biarkan saja semuanya berjalan, berputar. Aku hanya ingin mengikuti skenario kehidupan yang mainstream ini.

Perlahan namun pasti, angka itu mulai berganti. Biarkan saja, aku tetap tidak peduli. Aku hanya merasa seperti benda mati yang dipaksa untuk menjalani kehidupan yang tiada akhir. Aku tetap terdiam dalam sepi. Memasang muka seperti tidak ada masalah kecil yang megganjal hati.

 Jika memang semua harus berlalu, biarkan saja berlalu. Jika memang semua memaksaku untuk berada disitu, aku akan berada disitu walau aku tidak pernah sekalipun berfikir tuk mengharap sesuatu. Apalah arti kata aku jika aku tak mau mengikuti jalan kebusukan hidup ini. Semua munafik, semua kejam. Namun sayang, semua sudah tertanam.

Biarkan saja aku berlalu, tanpa pernah kalian amati dan perhatikan. Karena di ujung jalan nanti, mungkin kalian akan berbahagia, tertawa terbahak tanpa makna. 
Dan tanpa kalian sadari, mungkin aku telah pergi dan menghilang, mengikuti jejak bintang yang sebelumnya hanya bisa menjadi saksi atas semua yang aku alami. 

Good Bye, M

Good bye, M.
Thanks for coming up into my life.
I think 2 weeks is enough.
Thanks for filling my heart.
Thanks for the jokes, for late conversation, for keep waking me up till the morning comes.
Thanks for giving me spirit when I about desperate with every suck tasks.

The thing that makes me sad is when I realize that we can't be together.
Sorry about my promise.
I should leave.
Sorry.