Kutangisi hati yang
sadis
Mengoyak-ngoyak
jantung ini
Hingga
darah mulai habis
Pisau . . .
Di ujung
matamu menetes darah merah
Membanjiri
selaksa kerinduan
Yang dulu
tertanam
Kini semua
habis terbakar
Pisau . . .
Gemuruh
amarah berkobar
Matamu
bagai saga
Memolekkan
keangkuhanmu
Meluluh
lantakkan kelembutan
Menghapus
kenangan indah yang sudah terajut
Hingga
nyawa terbang melayang
Membumbung
tinggi ke atas sana
Dan tak
pernah kembali lagi
Bumi
menangis bersimbah darah
Bulan pucat pasi
Angin mendesah resah
Semua diam
membisu
Sepi tanpa
suara
Hanya suara rintihan
tangis
Linangan air mata
Sebagai buah pahit
Dari tangan yang penuh dosa
(Karya : Violentaria Gita Salina)
No comments:
Post a Comment