“Sahabat”
Sebuah
kata sederhana
Tapi harta
yang takkan terlupa
“Sahabat”
Sebuah
kata yang lama tercipta
Tapi
memiliki makna yang tiada tara
“Sahabat”
Sebuah
kata hampa
Namun
penuh dengan cerita
Tapi apa
daya
Beribu
bualan tentang sahabat
Tetap tak
dapat mengembalikan kau
Mengembalikan
kau kepadaku
Kini kau
menghilang tak tentu arah
Ku hanya
terdiam sendiri
Bernaung
pada sebatang pohon jati
di puncak
bukit ini
saat
gerimis mencium bumi pertiwi
hanya bisa
mengenang kisah kita
kisah yang
sangat pahit untuk diingat
namun
terlalu manis tuk dilupakan
bintang-bintang
malam tetap bertaburan
memolekkan
cahaya seperti biasa
namun ku
tak lagi enggan menatap mereka
karena ku mulai
tahu dan mengerti
hanya mereka
yang mengisi kesendirian ini
semenjak
kau pergi
semenjak
kau tak disini
semilir
angin kesunyian
merangkai
sebuah lantunan nada indah
di atas
kesaksian pucatnya sang rembulan
di atas ranting-ranting
yang tak dapat bertahan
dan ku
bisikkan senandung itu
hingga menarilah
setetes air dari mataku
ku
sisipkan doa agar kau kembali
tuk mengisi ruang hampa dalam hatiku
kunyanyikan
kidung mendayu itu
air mata semakin deras mengalir di pipiku
ku masih barharap kau kan kembali
tuk mengisi kekosongan dalam mimpiku
putus
sudah harapan yang telah ku rangkai
ku tak sanggup
tuk hidup dalam gelumit guratan-guratan takdir
yang
menghapus pertemuan
tuk
menemui gerbang perpisahan
369 hari
ku menanti dirimu
matahari
berganti rembulan
mega
cahaya berganti selaksa kegelapan
Ku tetap
menanti dirimu tuk kembali disisiku
Tuhan..
Tolong beri aku kesempatan
Tuk bisa memutar waktu
Agar aku bisa bertemu dengan dirinya
Merangkai
kisah-kisah kecil yang sangat berarti
Mengukir
kenangan-kenangan indah penuh tawa
Mengalunkan
senyuman manis penuh canda
Tuhan..
Kini ku
benar-benar merindukannya
Rindu akan
paras penuh senyum
Rindu akan
hangat pelukannya
Rindu akan
kata-kata manis dari bibirnya
Namun…
Jika memang benar ini takdirku
Jika
memang benar ini jalan hidupku
Tuk harus berpisah dengan dirinya
Akan aku
terima
Ijinkan
aku tuk panjatkan doa padaMu Tuhan
Semoga kisah kenangan kami
Takkan pernah sirna
Tapi kan terukir indah
Dalam rangkaian rasi
bintang-bintang
di angkasa
Ku mohon Tuhan,
Semoa semilir angin kan
tetap bernyanyi
Mengalunkan nada-nada indah
Yang terangkai menjadi senandung persahabatan
Yang membangkitkan senyuman dan keceriaan
Dan melupakan segala kekesalan
‘’Sahabat”
Sebuah
kata sederhana
Namun kenangan
hidup yang takkan pernah sirna
“sahabat”
Sebuah
kata tanpa harapan
Namun
pengrajut mimpi dalam kegelapan
“sahabat”
Sebuah
kata tanpa cahaya
Namun
lentera penerang yang kekal abadi
(Karya : Violentaria Gita Salina)
No comments:
Post a Comment