Monday, July 17, 2017

Bahagia

Hai.
Seberapa bahagia kamu saat ini?

eiits, jangan lanjut baca dulu sebelum kamu menjawab loh!

Jadi, seberapa?

Bahagia kaya dia?

Atau sudah merasa bahagia sedunia?? Aamiin :)
.
Entah itu bahagiamu sebesar apa, aku bersyukur kalau saat ini kamu bahagia :)

Buat kamu yang bilang belum bahagia, belajarlah untuk bersyukur lagi yaa :)

Okay, karena udah lama banget ngga ngeblog, jadi maafin vio yaa kalau nulisnya agak kaku gini. Maklum lah, biasanya nulis skripsi, tapi ini ngeblog. hehe #alesan, padahal nulis skripsinya juga baru-baru aja. #yaiyalah kan deadliners. #astaga tobat. #maaf jangan dicontoh. #tapi beneran kok. #beneran apanya, vi? #iyain aja deuuhhh. #iya, vio iya. #terserah vio, terserah. #okay, cukup #ini apaan sih banyak pagar -__-

Jadi kali ini aku cuma mau cerita aja. Simpel kok. Cuman pingin ngingetin, kalau bahagia itu nggak selalu bergantung. Paham gak? Kamu nggak harus bahagia saat kamu bersama orang tertentu, dalam kondisi tertentu, bahkan saat kamu memiliki sesuatu.

Karena bahagia itu tentang kamu. Tentang perasaan dalam diri kamu.

Sedih aja gitu, sekarang banyak orang yang men-standart-kan kebahagiaan. Kaya kamu bakal dibilang bahagia kalau mencapai blah blah blah. Dan orang mengejar, mengorbankan segalanya untuk mencapai standart itu. Bahkan mengorbankan bahagia mereka sendiri. Bukankah nantinya yang mereka capai cuma agar dibilang bahagia? Lalu bahagiakah kamu saat orang lain berkata kamu telah bahagia, padahal batinmu ragu. "inikah bahagia? benarkah aku bahagia?"

Bahagia itu nggak mempertanyakan. Sekali lagi, bahagia itu tentang rasa.

Bahagia itu tentang kamu, nggak usah kamu bandingin dengan orang lain.

Kaya gini. Orang yang keliatan bahagia sekalipun, apakah kamu dapat menjamin dia benar-benar bahagia?

Tidak.

Atau orang yang tampak diam, biasa saja. apakah kamu dapat menjamin dia sedang tidak bahagia?

Tidak.

Aku mengenal banyak orang yang tertawa sana-sini. Tapi memendam luka di batinnya. Entah, tapi mata tidak bisa bohong bukan?

Aku mengenal orang yang tersenyum dan melontarkan lelucon, tapi saat malam dia menangis mempertanyakan hidup yang dia jalani.

Akupun juga mengenal orang yang hanya tersenyum tipis, namun dapat tidur dengan nyenyak, dengan senyum, karena dia melalui hari dengan baik. dengan penuh syukur.

Kalau saat ini kamu melalui hari yang berat, ikhlaskan, jalani, dan percayalah bahwa masalahmu akan berlalu. Jangan dipikirkan terlalu runyam, jalani. Jangan diratapi, jalani saja.
Perlahan, tata-lah cara pandangmu, cara berfikirmu.
Semua akan berlalu, bahagialah, seberat apapun itu, bersyukur dan bahagialah.

Aku berharap, kamu adalah orang yang selalu menemukan cara sederhana untuk bahagia.
Sehingga kamu menjadi orang yang dipenuhi oleh kebahagiaan.
Bahkan bahagiamu terlalu penuh untuk kamu miliki sendiri.
Lalu luapkanlah bahagiamu, se luap-luapnya.
Sehingga mereka yang susah menemukan kebahagiaan dari standar, dapat merasakan kebahagiaan sederhana darimu.
Lalu mereka yang bahagia, semoga mereka akan membahagiakan yang lainnya pula.

Tertawalah, tersenyumlah.
Semesta ini luas, tak bersekat, tak berbatas.
Kamu itu kecil, mungil, masalahmu juga sangatt kecil.
Jadi, hidupkanlah hidupmu.
Tertawalah, tersenyumlah.
Berbahagialah.

No comments:

Post a Comment